About Me

Translate

Popular Posts

Welcome to the world of mystery. I hereby telling you to enjoy wasting your time here.

Diferensiasi Sosial

A. Pengertian Diferensiasi Sosial

Menurut etimologi diferensiasi sosial berasal dari kata diferen yang artinya berbeda, atau sosial yang artinya masyarakat/kelompok. Diferensiasi adalah klasifikasi atau penggolongan terhadap perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama atau sejenis, secara horizontal, mendatar, sejajar. Tidak ada golongan yang lebih tinggi daripada golongan lainnya, hanya kelompok masyarakat tertentu yang menganggap golongannya lebih tinggi daripada yang lain. Diferensiasi sosial adalah perbedaan anggota masyarakat yang dikelompokkan/diletakkan sejajar/horizontal.

Plural Society (masyarakat majemuk) atau disebut juga heterogenitas sosial, pengelompokkan horizontal terjadi pada:

Kemajemukan sosial ditandai dengan adanya perbedaan berdasarkan ciri fisik, ciri sosial dan ciri budaya.

1. Faktor-faktor Indonesia terdapat Keanekaragaman

a. Letak Indonesia Strategis (Diapit 2 benua dan 2 samudra, sehingga bangsa-bangsa asing ke Indonesia)
Contoh:  
-Proto Melayu/Melayu Tua (2000 SM) 
=> Yunani, Batak, Toraja, Nias, Kubu, Dayak (Membawa agama Hindu dan Buddha)
-Deuntro Melayu/Melayu Muda (500 SM)
=> Jawa, Sunda, Minang, Betawi, Aceh, Bugis, Makassar (Membawa agama Hindu dan Buddha)
-India (4-5 M) (Membawa agama Hindu dan Buddha)
-Arab, Pakistan, Persia (7-8M) (Membawa agama Islam)                            
-Portugis (1511 M) (Membawa agama Katholik) 
-Spanyol (1521 M) (Membawa agama Katholik)
-Belanda (1610 M) (Membawa agama Protestan)
-Inggris (1811 M) (Membawa agama Kristen Anglico)
-Jepang (1942) (Membawa agama Sinto)

Akibat: Beranekaragaman ras & agama.

b. Letak Geografis Indonesia
Sehingga mengenal 2 musim dan berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah. Bagian barat curah hujan tinggi (lahir berbagai macam pekerjaan). Bagian timur curah hujan rendah (beternak kuda, menjadi pengrajin, pedagang). 

Akibat: Masuknya teknologi dan ilmu pengetahuan mengakibatkan banyak keahlian/keterampilan yang terspesialisasi.

c. Bentuk Indonesia Kepulauan
Terjadinya isolasi.

Akibat: Sehingga perbedaan bahasa, juga menimbulkan mata pencaharian sebagai nelayan yang tinggal di dekat laut, yang tinggal di pedalaman sebagai petani.

B. Bentuk-bentuk Dieferensiasi Sosial

1. Diferensiasi Ras

Kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri fisik bawaan yang sama. Pembagian ras:

a. Ras Mongoloid => Berkulit kuning, cokelat, sawo matang, rambut lurus, bulu badan sedikit, dan mata sipit. 

Ras Mongoloid:  (A.L. Kroeber)
-Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah, dan Asia Timur)
-Malayan Mongoloid (Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia, Filipina, penduduk asli Taiwan)
-American Mongoloid (penduduk asli Amerika)

Ras Mongoloid:
-Mongoloid Asia (subras Tionghoa => Jepang, Taiwan dan Vietnam & subras Melayu => Malaysia, Indonesia, dan Filipina)
-Mongoloid Indian (Orang-orang Indian di Amerika)

b. Ras Kaukasoid => Berkulit putih, hidung mancung, rambut pirang kemerah-merahan sampai coklat kehitam-hitaman, dan kelopak mata lurus.

Ras Kaukasoid: (A.L. Kroeber)
-Nordic (Eropa Utara, sekitar laut Baltik)
-Alpine/Alpin (Eropa Tengah dan Eropa Timur)
-Mediteranian/Mediteran (sekitar laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab, dan Iran)
-Indic/India (Pakistan, India, Bangladesh, dan Sri Lanka)

Ras Kaukasoid:
-Armenoid

c. Ras Negroid => Rambut keriting, kulit hitam, bibir tebal, dan kelopak mata lurus.

Ras Negroid: (A. L. Kroeber)
-African Negroid (Benua Afrika)
- Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Malaya, yang dikenal dengan orang Semarang, dan Filipina)
-Melanesian (Irian dan Melanesia)
Ras Negroid:
-Nilitz
-Negro Rimba
-Negro Oseanis
-Hotentot-Boysesman

d. Ras Khusus => Tidak dapat diklasifikasikan dalam keempat ras pokok.

Ras Khusus:
-Bushman (Gurun Kalahari-Afrika Selatan)
-Veddoid (Pedalaman Sri Lanka dan Sulawesi Selatan)
-Polynesian (Kepulauan Micronesia dan Polynesia)
-Ainu (di Pulau Karafuto dan Hokaido, Jepang)

1. Subras yang ada di Indonesia

Negrito, Veddoid, Neo Melanosoid (Penduduk kepulauan Kei, dan Aru), Melayu tua, Melayu muda.

Faktor yang menyebabkan ciri-ciri fisik ras berbeda:
1. Kondisi geografis dan iklim (Daerah Tropis => Hidung lebar, Daerah Dingin => Hidung panjang dan menonjol) 
2. Faktor makanan (Belahan bumi utara => Tubuh besar, Daerah tropis => Tubuh kecil/pendek)
3. Faktor perkawinan (Amalgamasi)

2. Diferensiasi Agama

Agama adalah kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa, yang dibimbing oleh kitabnya masing-masing yang memberikan keselamatan pada manusia dunia dan akhirat. Kelompok agama yang berbeda-beda dikelompokkan secara horizontal. Dimasyarakat terdapat diferensiasi agama dilihat dari adanya aneka macam agama. Adanya perlindungan hukum terhadap pemeluk agama dalam UUD 1945 Pasal 29.

Elemen-elemen yang ada di dalam agama:
-Komunitas = Umat
-Alam Gaib = Spiritual Agama
-Praktek = Ibadah
-Simbol = Lambang

3. Diferensiasi Suku Bangsa (Etnis)

Suku bangsa adalah (Koentjaningrat) kelompok manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan budaya.

Unsur-unsur Suku Bangsa:
1. Asal-usul sejarah yang sama (nenek moyang).
2. Persamaan kebudayaan dan hukum adat.
3. Persamaan fisik (bentuk fisik).
4. Persamaan tempat tinggal.
5. Persamaan bahasa.

Diferensiasi Indonesia tampak dari:
1. Keanekaragaman suku bangsa.
2. Adanya semboyan bhineka tunggal ika.
3. Adanya UUD 1945 (tentang kebudayaan).


1. Suku bangsa di Indonesia

Pulau Sumatera
=> Suku bangsa Aceh, Batak, Medan, Padang, Minangkabau, Bengkulu, Jambi, Palembang, Melayu, Nias, Gayo, Mandailing, Enggano, Mentawai.
Pulau Jawa
=> Suku bangsa Sunda, Jawa, Tengger, Madura, Bawean, Tambur, Banten, Betawi.
Pulau Kalimantan
=> Suku bangsa Dayak, Bulungin, Banjar dan Melayu.
Pulau Sulawesi
=> Suku bangsa Bugis, Makassar, Luwu, Mandar, Gorontalo, Mongondow, Bolaang, Minahasa, Toli-toli, Toraja, Sangir, To, Seko dan Banjau.
Pulau Nusa Tenggara
=> Suku bangsa Bali, Bima, Sasak, Lombok, Manggarai, Ngada, Ende Lio, Dompu, Timor, dan Rote.
Pulau Maluku & Pulau Papua
=> Suku bangsa Ternate, Tidore, Dani, Waigeo, Biak, Yapen, dan Asmat.

4. Diferensiasi Klan

Pada masyarakat Indonesia timur, Minahasa, Flores dan Ambon klan disebut dengan fam, masyarakat Batak menyebut klan dengan marga, sedangkan masyarakat Minang menyebut klan dengan suku. Klan adalah sifat turun temurun (kebiasaan, bentuk fisik, darah).

Unilateral adalah sistem kekerabatan/garis keturunan dengan cara menarik garis keturunan secara patrilineal ataupun matrilineal.
Patrilineal adalah sistem kekerabatan dengan mengambil garis keturunan pihak laki-laki (ayah).
Matrilineal adalah sistem kekerabatan dengan mengambil pihak perempuan (ibu).
Bilateral adalah sistem kekerabatan dengan mengambil garis keturunan pihak laki-laki dan pihak perempuan (orang tua).

1. Klan yang ada di Indonesia

Batak (Patrilineal)
Contoh: Siregar, Pangabean, Singamungson, Hutapea, Sihotang, Simatupang, Harianja, Tampubolon, Situmokang, Nasution, Sigalinggik, Hutagalong, Sianturi, Sihombing, Lubis, Sihaga, Sirajagukgul, Nainggolon, Panjaitan, Tobing, Nababan, Batubara, Harahap, Rangkuti, Daulay, Ginting, Sembiring, Tarigan, Parangin-angin, Singarimbun, Barus, Tambun.

Minangkabau (Matrilineal)
Contoh: Chaniago, Piliang, Koto, Melayu, Solo, Sikumbang, Dalimo, Kampai.

Minahasa (Patrilineal)
Contoh: Mandagi, Lasut, Tombokan, Supit, Pangkerego, Mangidaan, Mambu, Sengke.

Maluku (Patrilineal)
Contoh: Marantika, Guslow, Sahanaya, Latul, Latuconsina, Manuhutu.

Timor-Timur (Patrilineal)
Contoh: Da Costa, De Crus, Carascalau.

Flores (Patrilineal)
Contoh: Fernandes, Parera, Laimena, Ngada (Matrilineal).

Kupang/NTT (Patrilineal)
Contoh: Kiuk, Lerik, Rafel, Tole, Nelle.

5. Diferensiasi Jenis Kelamin/Gender

Tampak adanya laki-laki dan wanita. Pada masyarakat Flores (Manggarai) anak laki-laki disebut ata one (orang dalam) dan anak perempuan disebut ata peang (orang luar). Karena tanah warisan hanya diperuntukkan bagi anak laki-laki sementara anak perempuan harus mengikuti suaminya.

Contoh: Semua pekerjaan bisa dilakukan oleh siapa saja baik laki-laki maupun perempuan. Memperkuat timbulnya emansipasi. 

Contoh Perlakuan Gender:
Berbicara dengan wanita lebih halus daripada berbicara dengan laki-laki.
Perlakuan perbedaan gender sejak awal kelahiran sudah dilakukan dengan cara pemberian nama anak biasanya disesuaikan dengan jenis kelamin.
Pemberian warna baju disesuaikan dengan jenis kelamin.

6. Diferensiasi Profesi/Pekerjaan

Keanekaragaman pekerjaan yang diletakkan secara horizontal. Perbedaan gender yang diletakkan secara horizontal dengan pekerjaan disebut heterogenitas keanekaragaman dalam diferensiasi, semua pekerjaan punya kedudukan yang sama karena setiap pekerjaan harus diikuti dengan kemampuan, keterampilan, dan keahlian tertentu, semua pekerjaan adalah sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan agar eksis didalam masyarakat.

C. Dampak-dampak Diferensiasi Sosial

1. Dampak Positif (Integrasi)

  • Interseksi adalah persilangan/pertemuan diantara unsur-unsur yang berbeda dalam keanggotaan di masyarakat. Interseksi bisa digambarkan seperti himpunan. Interseksi bisa mengarah ke intergrasi karena dengan adanya persilangan keanggotaan yang sama, konflik mampu dihindari karena adanya saling pengertian dan asal-usul yang sama.
  • Mutual Akulturasi adalah proses sosial kelanjutan dari interseksi dimana anggota masyarakat menyukai/menggemari kebiasaan adat istiadat, seni, kebudayaan, makanan, seni bangunan, dsb. yang berbeda dengan dirinya. Contoh: Seorang Otaku menyukai anime Jepang, kalau ke pesta pakai baju Korea, istrinya orang Inggris, rumahnya bergaya China, dia suka makan lalap-lalapan.
  • Asimilasi adalah pembauran/pertemuan/pencampuran 2 kebudayaan atau lebih yang berbeda dimana unsur-unsur aslinya sudah tidak tampak lagi sehingga melahirkan kebudayaan yang benar-benar baru. Asimilasi dapat digambarkan seperti berikut: A+B = C 
  • Amalgamasi adalah perkawinan campuran.
  • Akulturasi adalah pencampuran dua kebudayaan atau lebih, dimana unsur-unsur asli kebudayaannya tidak hilang. Akulturasi dapat digambarkan sebagai berikut: A+B = AB
  • Difusi Kebudayaan adalah berpindah kebudayaan dari satu kelompok masyarakat ke masyarakat lainnya.
  • Akomodatif adalah sikap toleransi terhadap nilai-nilai yang berbeda dengan kita.

2. Dampak Negatif (Disintegrasi)

  • Primordialisme adalah kesetiaan tradisional, yaitu sikap masyarakat yang memegang teguh terhadap tradisinya yang ditanamkan (disosialisasikan) sejak kecil. Primordialisme jika diteruskan dan dipertahankan dengan sikap menganggap budayanya lah yang paling baik akan melahirkan etnosentrisme dan merusak integrasi/persatuan. Dampak primordialisme: Menghambat proses asimilasi, menggagalkan proses integrasi. Mengurangi keobjektifan ilmu pengetahuan. Menghambat hubungan antar kebudayaan (Akulturasi, difusi, kebudayaan). Memicu konflik antar etnis, budaya, rasialis, dan antar agama. Melestarikan tradisi dan kebudayaan serta nilai-nilai yang dimilikinya. Menjaga solidaritas in-groupnya. Mempertinggi rasa patriotisme/cinta tanah air. Contoh sikap primordialisme: Orang Batak bilang "Ulos adalah selendang terbaik.", menjelang lebaran harus pakai baju baru, pulang kampung saat hari raya/lebaran, belum makan/belum kenyang kalau belum makan nasi, mencari pekerjaan/peluang pada orang satu sukunya.
  • Etnosentrisme adalah primordialisme yang berlebihan yang akan menghasilkan sebuah pandangan subjektif. Bisa mengakibatkan konflik rasionis seperti yang terjadi di Afrika Selatan. Bisa terjadi perang antar suku & perang dunia. (Bosnia & Serbia).
  • Konsolidasi adalah usaha untuk menata kembali suatu himpunan atau organisasi untuk memperkuat organisasi/himpunan tersebut yang justru akan menumbulkan perasaan saling menandingi, curiga dan menjurus ke arah perpecahan/konflik dengan diluar kelompoknya/kelompok lain. Contoh: Di sebuah perguruan tinggi negri terdapat berbagai macam siswa dari suku bangsa berbeda, setiap siswa berhimpun dalam organisasi atas daerahnya masing-masing (Himpunan mahasiswa Ambon, Batak, Tasik, Sumbar).
  • Politik Aliran (Sektarian) adalah politik yang dianut oleh suatu kelompok dimana didalamnya dimuat ideologi informal yang berbeda dengan ideologi formal dalam negaranya. Dengan berkembangnya politik aliran makan aspirasi rakyat dapat tersalurkan dan demokrasi bisa berkembang. Mulai hidup dan berkembang sejak masa reformasi dengan lahirnya berbagai macam partai politik yang didalamnya dimuati ideologi informal. Contoh: PKB: Ideologi formal (Pancasila), ideologi informalnya (Al-Qur'an & Hadis). PDIP: Ideologi formal (Pancasila), Ideologi informal (Nasionalis & Demokrasi).

1 comments:

Unknown said...

makasih ya, boleh copy kan guyz :)

Post a Comment

Labels

Followers

Blog Archive